REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) T Hasudungan mengatakan Rusia membeli puluhan ton biji pala asal Sulut pada awal maret 2015.
"Permintaan Rusia akan komoditas biji pala asal Sulut cukup tinggi sehingga pengiriman sering dilakukan," kata Hasudungan, Rabu (18/3).
Hasudungan mengatakan biji pala yang diekspor ke Rusia sebanyak 10,5 ton dengan sumbangan devisa bagi negara sebesar 74.750 dolar Amerika Serikat (AS).
Dia mengatakan biji pala Sulut yang mulai merambah pasar Rusia merupakan peluang cukup besar bagi petani dan pengekspor Sulut agar semakin meningkatkan kualitas produk.
Biji pala asal Sulut memiliki ciri khas tersendiri dibandingkan daerah lain dengan aroma dan kualitas sangat baik.
Biji pala asal Sulut hanya tumbuh dan diproduksi oleh petani asal Kabupaten Kepulauan Sitaro dan tidak cocok untuk ditanam di daerah lain. Hal itu karena struktur tanah di Sitaro sangat bagus untuk komoditas tersebut.
Dia mengatakan biji pala Sulut memang diminati karena sangat banyak manfaatnya bagi masyarakat, antara lain untuk rempah-rempah karena rasanya sangat khas. Hal tersebut harus bisa dimanfaatkan para petani untuk meningkatkan produksinya dan menghasilkan tanaman pala berkualitas baik agar makin disukai di seluruh dunia.
Pala daerah ini bukan hanya diminati negara-negara di Asia, juga di Uni Eropa seperti Belanda, bahkan sampai ke Afrika dan Amerika.