Selasa 17 Mar 2015 15:45 WIB

Mentan Enggan Sebutkan Usulan Kenaikan HPP Beras

Rep: C78/ Red: Winda Destiana Putri
Mentan Andi Amran Sulaiman didampingi Bupati Ngawi Budi Sulistyono
Foto: Antara
Mentan Andi Amran Sulaiman didampingi Bupati Ngawi Budi Sulistyono

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman enggan menyebutkan besaran usulan harga pokok penjualan (HPP) gabah petani yang direncanakan akan dinaikkan bulan ini. "HPP belum saya buka, doakan saja, bulan ini," katanya singkat belum lama ini.

Begitu pun ketika ditanya soal alasan dan pertimbangan HPP ini dinaikkan, Mentan pun tak mau menyebutkan alasannya. Rencana kenaikan HPP dipertanyakan mengingat selama dua tahun terakhir, petani tidak pernah menjual gabah di bawah harga yang ditetapkan pemerintah. Yang jelas, Mentan menegaskan bahwa dalam panen raya, petani tidak boleh dirugikan.

Mentan juga menyebut, Bulog ke depannya bukan hanya akan memasok beras petani, tapi juga memasok jagung dan kedelai. Namun lagi-lagi dirinya tidak menjelaskan teknis pelaksanaannya. "Nanti satu-satu, padi dulu, kita rencanakan semuanya, jagung, kedelai dan anggarannya sudah ada," tuturnya.

Sebelumnya, ditanya soal kekhawatiran kalangan akademisi terkait rencana kenaikan HPP yang dapat menyulut masuknya beras impor oleh pengusaha beras swasta, ia mengaku akan terus melakukan pengawasan. Diakuinya, HPP yang dinaikkan akan membuat harga beras dalam negeri menjadi lebih tinggi dibanding harga beras Internasional.

Tapi, dia ingin koordinasi dengan pemasok beras swasta agar menutup pintu impor lewat jalur manapun. "Sekarang ini kita tidak usah berandai-andai, memang beras di luar lebih murah, maka kita lakukan pengawasan, bahkan di Batam sudah ada yang ditangkap," tutur dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement