REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mencatat peningkatan penjualan eceran pada Januari 2015. Hal itu berdasarkan hasil Survei Penjualan Eceran pada Januari 2015 yang mengindikasikan secara tahunan penjualan eceran mengalami akselerasi.

Peningkatan tersebut tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Januari 2015 sebesar 171,9 atau tumbuh 10,4 persen (yoy), meningkat dibandingkan 3,3 persen (yoy) pada Desember 2014. Secara regional, Kota Bandung mengalami pertumbuhan penjualan eceran tertinggi.

"Peningkatan pertumbuhan penjualan eceran terjadi pada mayoritas kelompok barang, dengan pertumbuhan tertinggi pada kelompok peralatan informasi dan komunikasi sebesar 29,9 persen (yoy), diikuti oleh kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 15,1 persen (yoy)," jelas Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Tirta Segara, dalam siaran pers baru-baru ini.

Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan tahunan penjualan eceran kembali meningkat pada Februari 2015. Kondisi itu tercermin dari perkiraan IPR Februari 2015 yang tumbuh sebesar 11,4 persen (yoy), lebih tinggi dari 10,4 persen (yoy) pada bulan sebelumnya.

Pertumbuhan tertinggi diperkirakan terjadi pada kelompok peralatan informasi dan komunikasi sebesar 26,9 persen (yoy). "Hal itu didorong oleh meningkatnya permintaan masyarakat," imbuhnya.

Survei tersebut juga mengindikasikan ekspektasi masyarakat terhadap tekanan harga akan menurun. Indikasi itu terlihat dari Indeks Ekspektasi Harga (IEH) tiga bulan mendatang (April 2015) yang tercatat sebesar 137,6 atau menurun 4,1 poin dibandingkan IEH bulan sebelumnya sebesar 141, 7.

Optimisme menurunnya tekanan harga tersebut didorong oleh ketersediaan barang yang mencukupi dan kembali lancarnya distribusi barang setelah pada awal tahun sempat terkendala faktor cuaca.

Ikuti Whatsapp Channel Republika