Sabtu 14 Mar 2015 14:15 WIB

Pelemahan Rupiah Bukan Penyebab Kenaikan Harga Beras

Warga membeli beras di agen beras Pasar Rumput, Jakarta Selatan, Senin (23/2).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Warga membeli beras di agen beras Pasar Rumput, Jakarta Selatan, Senin (23/2).

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Depresiasi rupiah terhadap dolar AS bukan penyebab kenaikan harga kebutuhan pokok beras di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) karena kita tidak melakukan impor kebutuhan tersebut.

"Jika kita melakukan impor beras, pasti akan menerima imbas pelemahan rupiah terhadap dolar, namun sejauh ini tidak," kata Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulut, Hanny Wajong, di Manado, Sabtu (14/3).

Kenaikan harga beras di Sulut, katanya, karena isu nasional yang berdampak ke daerah, sehingga harga ikut naik padahal stok beras di Sulut cukup memenuhi permintaan konsumen. "Karena harga naik, sehingga pedagang takut membeli stok beras dalam jumlah yang banyak," kata Hanny.

Namun, katanya, dia memastikan stok beras tetap aman bahkan distribusinya tetap dipantau sehingga tidak terjadi kelangkaan. Dia berharap harga beras akan mengalami penurunan karena Bulog terus melakukan operasi pasar beras juga penyaluran beras masyarakat miskin mulai jalan.

Kepala Perum Bulog Divre Sulut Yayan Suparyan mengatakan stok beras di gudang Bulog Sulawesi Utara mampu memenuhi permintaan masyarakat di daerah tersebut hingga tujuh bulan ke depan. Yayan mengatakan beras Bulog ini dengan kualitas standar nasional dan layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat.

"Walaupun saat ini terjadi kenaikan harga beras ditingkat pedagang, namun saya harap masyarakat jangan khawatir karena stok beras Bulog cukup banyak," katanya. Jika mulai terjadi pengurangan, kata yayan, Bulog akan langsung meminta penambahan dari pusat atau Makasar.

Stok beras bulog dengan ketahanan tujuh bulan tersebut, katanya, sekitar 28 ribu ton yang tersimpan di gudang Bulog Bitung, Bolaang Mongondouw dan kabupaten Kepulauan di Sulut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement