REPUBLIKA.CO.ID,2014, JAKARTA -- PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (bankjatim) membukukan laba bersih sebesar Rp 939,08 miliar per 31 Desember 2014. Laba bersih naik 13,92 persen dibandingkan 2013 yang mencapai Rp 824,33 miliar.
Sementara, laba sebelum pajak per 31 Desember 2014 mencapai Rp 1,37 triliun atau naik sebesar 19,27 persen dibandingkan 2013 yang mencapai Rp 1,14 triliun.
Direktur Utama bankjatim Hadi Sukrianto mengatakan, total aset bankjatim saat ini sebesar Rp 37,99 triliun atau naik 14,98 persen (yoy). Total dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 30,27 triliun atau naik 16,48 persen (yoy). Sedangkan penyaluran kredit mencapai Rp 26,19 triliun atau naik 18,61 (yoy).
"Kontribusi giro dalam DPK menjadi penyumbang angka tertinggi yaitu sebesar Rp 11,65 triliun atau naik 16,86 persen (yoy), disusul tabungan sebesar Rp 10,99 triliun atau naik 10,23 persen (yoy), dan deposito sebesar Rp 7,63 triliun atau naik 26,16 persen (yoy)," jelasnya dalam paparan kinerja bankjatim 2014 di Hotel Indonesia Kempinksy Jakarta, Rabu (11/3).
Rasio tabungan dan giro terhadap DPK (CASA) mencapai 74,80 persen per Desember 2014. Sementara, rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 22,17 persen, ROA sebesar 3,52 persen, ROE sebesar 18,98 persen, net interest margin (NIM) sebesar 6,90 persen, dan BOPO sebesar 69,63 persen.
Bankjatim menargetkan pertumbuhan laba bersih pada 2015 mencapai 18,80 persen, sedangkan laba sebelum pajak ditargetkan menjadi Rp 1,4 triliun. Pertumbuhan aset ditargetkan naik 16,38 persen, sedangkan DPK ditargetkan tumbuh sebesar 17,13 persen. Sementara kedit diproyeksikan tumbuh sebesar 20,00 persen.
Berdasarkan data Bank Indonesia per Desember 2014 (unaudited), bankjatim berada di peringkat ke 25 untuk total aset dan total kredit dari 119 bank umum di Indonesia. Untuk total DPK, bankjatim berada di peringkat ke 21, peringkat ke 8 untuk modal disetor, serta peringkat ke 16 untuk laba sebelum pajak.