Rabu 11 Mar 2015 20:51 WIB

Bank BUMN Harusnya Lebih Banyak Biayai Usaha Mikro

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Salah satu bentuk usaha mikro
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Salah satu bentuk usaha mikro

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Usaha mikro tidak boleh dipandang sebelah mata. Sebab, usaha mikro dapat menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia.

Stah Ahli Kementerian BUMN Destry Damayanti mengatakan jumlah usaha mikro sangat besar. Dari 57 ribu unit usaha di Indonesia, 99 persenya merupakan usaha mikro. Sementara sisanya adalah kelompok usaha menengah dan besar.

"Pasar mikro ini besar sekali. Sehingga bagaimana kita harus lebih memberdayakan pasar mikro karena bisa menjadi tulang punggung ekonomi kita," kata Destry dalam acara microfinance forum di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Rabu (11/3).

Destry mengatakan usaha mikro bisa menjadi tulang punggung ekonomi karena lebih tahan terhadap serangan krisis. Itu terbukti saat terjadi krisis global pada 1998. 

Kala itu, hampir semua negara pertumbuhan ekonominya negatif. "Sedangkan Indonesia masih bisa tumbuh di atas 4 persen karena adanya peran dari usaha mikro," kata dia.

Karena itu, dia meminta bank-bank BUMN untuk lebih mendorong usaha mikro terutama dalam hal pembiayaan. Ini supaya masyarakat Indonesia memiliki modal untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing di kancah internasional.

Kendati begitu, Destry menilai Indonesia masih perlu meningkatkan jumlah wirausahawan. Idealnya, jumlah pelaku wirausaha di negara-negara berkembang sebesar 2 persen dari total populasi. Sementara Indonesia baru 1,6 persen.

"Kunci menumbuhkan wirausahawan tentunya adalah membantu peningkatan keterampilan, iklim kondusif dan dukungan dari pemerintah, serta keterjangkauan akses keuangan," ucap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement