Rabu 11 Mar 2015 00:10 WIB

Kemendag Tidak Izinkan Buah AS Masuk Batam

Jeruk Impor
Jeruk Impor

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Badan Pengusahaan Batam menyatakan Kementerian Perdagangan tidak menerbitkan izin pemasukan buah impor dari Amerika Serikat masuk ke Batam pada Januari-Juni 2015 seperti periode-periode sebelumnya.

"Untuk periode ini (Januari-Juni 2015) tidak ada izin yang dikeluarkan untuk impor buah dan produk hortikultura dari Amerika Serikat," kata Kasubdit Humas dan Publikasi BP Batam Ilham Eka Hartawan di Batam, Selasa (10/3).

Berdasarkan surat persetujuan impor (SPI) semester I/2015 yang diterima BP Batam, Amerika Serikat tidak tercatat sebagai negara asal produk hortikulura untuk memenuhi kebutuhan Kawasan Bebas Batam. Asal negara impor yang tercatat periode Januari-Juni 2015 adalah Tiongkok, Thailand, Bangladesh, Selandia Baru, Belanda, dan Afrika Selatan. Negara-negara itu mengimpor sembilan jenis produk dengan total kuota 2.272 ton meliputi delapan importir terdaftar (IT).

Tiongkok tercatat mendominasi dengan volume 1.921 ton atau sekitar 84 persen produk hortikultura di Batam untuk wortel, apel, jeruk mandarin, jeruk, dan anggur pomelo. "Untuk 2015 pasokan anggur ke Batam diambil dari Afrika Selatan dengan volume mencapai 15 ton. Pada semester dua 2014, pasokan anggur masih berasal dari Amerika Serikat dengan volume dua ton," kata dia.

Menurut Ilham, persetujuan jenis produk dan negara asal merupakan kewenangan Kementerian Perdagangan. "Kami juga tidak tahu penyebab pasokan dari AS berhenti. Kewenangan itu ada di Kemendag," kata Ilham.

Pada semester pertama 2015, kuota impor hortikultura untuk FTZ Batam yang disetujui Kementerian Perdagangan (Kemendag) menurun jika dibandingkan kuota semester II/2014. Produk yang bakal diimpor pada kurun waktu Januari hingga Juni 2015 ini terdiri atas sembilan jenis yakni wortel, apel, jeruk mandarin, lengkeng, kentang, bawang bombay, jeruk, anggur, dan pomelo.

Pada semester II/2014, Kemendag telah menyetujui izin impor produk hortikultura untuk Batam kepada empat importir dengan volume mencapai 3.720 ton. Artinya terjadi penurunan volume hingga 40 persen.

Dari sisi jenis produk tidak ada perubahan, namun terjadi penurunan drastis di kisaran di atas 50 persen untuk beberapa produk seperti wortel, orange segar, anggur segar, kentang segar, bawang bombay dan lengkeng.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement