REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menargetkan bank syariah di Indonesia dapat tumbuh lima persen dari total perbankan tahun ini. Menurut Bambang, peluang bagi bank syariah di Indonesia masih terbuka lebar mengingat mayoritas penduduk bergama Islam.
Oleh karenanya, ia yakin target tersebut dapat tercapai. "Kita lebih fokus bagaimana menembus rasio aset perbankan syariah lima persen dari total perbankan. Sekarang ini kan masih di bawah lima persen," ujar dia usai menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam kapasitasnya sebagai Ketua Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia, Selasa (10/3).
Untuk mencapai target lima persen tersebut, lanjut Bambang, yang harus dilakukan adalah memperbaiki sektor perbankannya sendiri. Selain itu, bank syariah juga harus didorong agar lebih banyak terlibat dalam pembiayaan-pembiayaan proyek, tidak hanya pembiayaan yang bersifat konsumen.
"Kekuatan ekonomi dari orang Islam di Indonesia juga masih perlu diperbaiki supaya volume perbankan bisa meningkat," ucap dia.
Terlepas dari target bank syariah ke depan, Bambang mengatakan bahwa Wapres Kalla memberikan arahan supaya ekonomi Islam Indonesia dikembangkan sesuai dengan kondisi di Tanah Air, tidak berkiblat pada negara lain seperti Malaysia atau Timur Tengah.