Selasa 10 Mar 2015 17:40 WIB

SKK Migas Usulkan Proyek Pelabuhan Cilamaya Dipindah

Rep: c85/ Red: Dwi Murdaningsih
Pelabuhan Cilamaya (Ilustrasi)
Foto: IST
Pelabuhan Cilamaya (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Satuan Kerja Khusus (SKK) Migas tidak menyetujui rencana lokasi pembangunan Pelabuhan Cilamaya. VP Management Representative SKK Migas Elan Biantoro menjelaskan bahwa banyak kerugian di sektor migas apabila pembangunan ini tetap dilanjutkan.

"SKK mengusulkan bangun di dekat Balongan. Jadi kita punya tanker yang lewat situ. Kita tinggal lebarin aja pelabuhannya, tidak perlu investasi lebih mahal di Cilamaya," ujar Elan, Selasa (10/3).

Elan menilai, alternatif pemindahan proyek Cilamaya lebih baik dilakukan pemerintah. Pasalnya, apabila pemerintah tetap melanjutkan rencana pembangunan Pelabuhan di Cilamaya, maka akan banyak kerugian yang diderita. "Pasokan lstrik ke Muara Karang berkurang, pabrik semen mati, pabrik pupuk mati. Belum lagi pemasukan 40 ribu barel per hari untuk negara," ujar Elan.

Kerugian di sektor migas, lanjut Elan, setara dengan 2 juta dolar AS dalam sehari. Dalam satu bulan, kerugian di berbagai sektor bisa mencapai 750 miliar dolar AS.

Elan melanjutkan, SKK Migas akan bergabung dengan tim dari BPPT yang akan melakukan pengkajian di Cilamaya. Dengan demikian, SKK bisa memberikan masukan teknis terkait rencana pembangunan Pelabuhan Cilamaya.

"Saya tahu Pak Indroyono, dia negarawan. Dunia pun mengakui beliau bahwa orang yang punya kredibilitas. Jadi mudah-mudahan tidak ada kepentingan bisnis," lanjut Elan

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement