Selasa 10 Mar 2015 09:19 WIB

IHSG Diprediksi Masih Melemah

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Satya Festiani
Karyawan melimtas di depan layar Indek Harga Saham Gabungan (IHSG), Jakarta.
Foto: Prayogi/republika
Karyawan melimtas di depan layar Indek Harga Saham Gabungan (IHSG), Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) diprediksi akan bergerak di rentang batas atas 5.420-5.432 dan batas bawah 5.458-5490.

Kepala Riset NongHyup Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, laju IHSG mulai berbalik melemah setelah pemecahan rekor tertinggi (all time high/ATH). Aksi ambil untung bersamaan dengan variasi cenderung melemahnya pasar saham Asia kecuali China.

Menurut Reza, imbas melemahnya laju pasar saham AS bersamaan dengan munculnya spekulasi bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed) akan menaikkan Fed rate lebih cepat. ''Indikatornya, terdapat kenaikan government payrolls dan non farm payrolls sampai dengan turunnya tingkat pengangguran di AS, serta berbalik turunnya laju rupiah,'' kata dia, Selasa (10/3).

Dia menilai, rilis beberapa data AS membuat spekulasi kenaikan Fed rate kembali muncul. ''Harapan akan kenaikan lanjutan dari rupiah pasca-menguat pada akhir pekan kemarin sirna, menurut kurs tengah BI, rupiah di rentang Rp 13.055- Rp 13.025.

Dia menerangkan laju pasar saham Eropa turut tersengat sentiman The Fed. Sementara itu, laju pasar saham AS berakhir positif diimbangi kesepakatan merger akuisisi dari beberapa emiten dan rilis turunnya labour market conditions index yang didukung positifnya laju pasar saham AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement