Senin 09 Mar 2015 11:42 WIB

Februari, Perdagangan Cina Surplus 60,6 Miliar Dolar AS

Rep: C87/ Red: Satya Festiani
PM baru Cina, Li Keqiang.
Foto: IST
PM baru Cina, Li Keqiang.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Surplus perdagangan Cina mencapai rekor 60,6 miliar dolar AS pada bulan Februari 2015. Hal itu disebabkan ekspor tumbuh dan impor meluncur kembali.

Ekspor naik 48,3 persen year on year (yoy) menjadi 169,2 miliar dolar AS, dan impor turun menjadi 108,6 miliar dolar AS, kata petugas Administrasi Umum Bea Cukai negara. Pertumbuhan ekspor ke depan diperkirakan membaik menurut ekspektasi analis.

 

Ekonomi Cina tumbuh 7,4 persen pada 2014, terlemah selama hampir seperempat abad, dan indikator terbaru terus menunjukkan tanda-tanda perlambatan. Petugas Bea Cukai mengatakan lonjakan ekspor terjadi karena aktivitas perusahaan yang mendapatkan order sebelum Tahun Baru Cina yang jatuh pada pertengahan Februari 2015.

"Dipengaruhi oleh faktor Festival Musim Semi, perusahaan ekspor di negara ini tengah bergegas untuk mengekspor menjelang liburan dan bekerja kembali setelah itu," jelas sebuah pernyataan seperti dilansir BBC, Ahad (8/3).

Angka surplus mencapai 8,9 miliar dolar AS pada periode yang sama tahun lalu. Namun, Tahun Baru Imlek yang jatuh pada 31 Januari 2014, diikuti oleh hari libur nasional selama seminggu, berarti memberikan perbandingan yang lemah dengan Februari 2015.

 

Selama dua bulan pertama tahun ini, surplus perdagangan Cina telah mencapai 120,7 miliar dolar AS, menyusul 60 miliar dolar AS surplus pada Januari 2015. "Kami masih melihat angin yang kuat menghadapi ekspor Cina tahun ini," kata Ekonom ANZ Liu Ligang dan Zhou Hao dalam sebuah catatan penelitian.

Perdana Menteri Li Keqiang pada Kamis (5/3) mengumumkan target pertumbuhan ekonomi diturunkan menjadi sekitar 7 persen untuk tahun ini, dan memotong target pertumbuhan perdagangan untuk 2015 menjadi sekitar 6 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement