REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Surat berharga syariah negara alias sukuk ritel laris manis diburu investor dalam negeri. Sukuk ritel seri SR-007 yang dilelang pada 23 Februari-6 Maret 2015, laku terjual dengan nominal penerbitan Rp 21,9 triliun dan dibeli oleh 29.706 investor.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Robert Pakpakhan mengatakan, total penerbitan sukuk ritel ini melebihi target indikatif atau kuota awal senilai Rp 20 triliun.
Robert menjelaskan penerbitan sukuk ritel melebihi target indikatif karena agen penjual mengajukan usulan penambahan kuota. Adapun Kementerian Keuangan menyetujui penambahan tersebut senilai Rp 2 triliun.
"Animo masyarakat sangat tinggi," kata Robert di kantornya, Senin (9/3).
Ini merupakan penerbitan terbesar semenjak Kementerian Keuangan menawarkan sukuk ritel pada 2009. Sebagai perbandingan, total penerbitan sukuk ritel SR-006 pada tahun 2014 sebesar Rp 19,3 triliun. Sementara sukuk ritel SR-001 pada 2009 diterbitkan sebesar Rp 5,5 triliun.
"Kami sangat senang karena sukuk ritel dari tahun ke tahun semakin diminati masyarakat. Tahun ini adalah penerbitan terbesar," ujar dia.
Robert berterima kasih kepada masyarakat yang telah membeli sukuk ritel ini. Sebab, dengan membeli sukuk ritel ini, maka masyarakat turut membantu pemerintah dalam melakukan pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). "Mereka telah berpartisipasi untuk pembangunan di Indonesia," ujar dia.