Sabtu 07 Mar 2015 09:14 WIB

APEC Berupaya Tingkatkan Pembangunan Infrastruktur

The APEC Business Travel Card was introduced in 1997 and allows business travelers pre-cleared, facilitated border entry to APEC economies.
Foto: Apec.org
The APEC Business Travel Card was introduced in 1997 and allows business travelers pre-cleared, facilitated border entry to APEC economies.

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Para deputi kementerian keuangan dan bank sentral dari negara-negara anggota Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) pada Jumat (6/3) membahas cara-cara untuk mengembangkan pembangunan infrastruktur dan meningkatkan ketahanan keuangan di wilayah tersebut.

Para pejabat senior berkumpul di kota Tagaytay di Provinsi Cavite, Filipina utara, untuk Pertemuan Deputi Keuangan dan Bank Sentral APEC yang diselenggarakan mulai 5 Maret hingga 6 Maret. Beberapa topik yang berkaitan pertemuan itu adalah menahan guncangan eksternal, bertahan di pasar global yang lemah, dan bencana alam.

"Meningkatkan ketahanan keuangan dan pembangunan infrastruktur menimbulkan manfaat untuk memastikan bahwa keuntungan ekonomi kawasan bisa dipertahankan," kata Wakil Menteri Keuangan Filipina Gil Beltran, selama pertemuan Jumat.

Ketahanan keuangan dan pembangunan infrastruktur masing-masing merupakan pilar ketiga dan keempat, dari Rencana Aksi Cebu, yang merupakan peta jalan pembangunan jangka menengah dan jangka panjang untuk ekonomi Asia-Pasifik yang diusulkan oleh Filipina. Seiring dengan upaya-upaya oleh Filipina dan negara anggota APEC lainnya terhadap ketahanan keuangan dan pembangunan infrastruktur, ada konsensus perlunya untuk menerapkan lebih banyak langkah-langkah.

Diskusi yang berlangsung selama Pertemuan Deputi Keuangan dan Bank Sentral akan diambil kembali dalam Pertemuan Menteri Keuangan APEC di kota Cebu, Filipina tengah, pada September tahun ini.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement