Kamis 05 Mar 2015 13:58 WIB

Ombudsman Nilai PLN Tidak Transparan

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Dwi Murdaningsih
Salah satu Gardu Induk PLN.
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Salah satu Gardu Induk PLN.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM- Ombudsman RI perwakilan Nusa Tenggara Barat (NTB) menilai Perusahaan Listrik Negara (PLN) di wilayah NTB gagal menjelaskan secara transparan penyebab sering terjadinya listrik padam.

"Kami mengindikasikan PLN gagal menjelaskan secara transparan penyebab terganggunya penerangan di NTB," ujar Ketua Ombudsman NTB, Adhar Hakim, Kamis (5/3).

Menurutnya, pihaknya menilai PLN berupaya memperbaiki kinerja. Namun, PLN tidak berupaya menjelaskan secara transparan kepada publik tentang listrik yang sering mati.

Ia menuturkan, PLN banyak memberikan pernyataan kepada masyarakat dengan tidak pasti menyangkut pelayanan listrik di NTB. "Saya kira itu pola komunikasi yang buruk," katanya. 

Adhar mengatakan seharusnya PLN mampu memberikan transparansi dan lebih objektif menyangkut sering terjadinya listrik padam. Termasuk, biaya pengadaan listrik di NTB yang terbilang mahal. 

Ia menuturkan akan meminta klarifikasi terkait sering matinya listrik di NTB. Selain itu, PLN harus memperbaiki kinerja komunikasi kepada masyarakat.

Sebelumnya, di Provinsi NTB, khususnya Kota Mataram sering terjadi mati listrik dan pemadaman bergilir. Kondisi tersebut menyebabkan banyak masyarakat yang merasa kecewa dengan pelayanan PLN.  

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement