Rabu 04 Mar 2015 18:23 WIB

Anggota DPR Usul Bangun Kilang di NTB, ini Keuntungannya

Rep: c75/ Red: Dwi Murdaningsih
salah satu kilang minyak di dunia.
Foto: AP
salah satu kilang minyak di dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM- Anggota Komisi VII DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) Nusa Tenggara Barat (NTB), Kurtubi mendorong pemerintah membangun kilang minyak di NTB. Pasalnya, Selat Alas di pulau Lombok sering dilalui dan menjadi lalu lintas tanker. Sementara itu, di Selat Malaka cenderung padat dan cenderung rawan. 

“Saya mendorong pemerintah pusat dan pertamina membangun kilang minyak di NTB. Alasan saya, karena Selat Alas di pulau Lombok sering dilalui lalu lintas tanker. Sementara di Selat Malaka rawan dan padat,” ujarnya kepada wartawan seusai kunjungan di Kota Mataram, Rabu (04/3).

Ia menuturkan, di kawasan Bali, NTB, NTT dan Maluku belum memiliki kilang minyak. Sehingga, jika pembangunan kilang minyak di pulau Lombok maka ongkos distribusi BBM akan lebih murah. Selain itu, jika minyak mentah yang dibeli pemerintah berasal dari Afrika Barat semisal Nigeria, Angola akan masuk jalur selatan dan lebih efisien melalui jalur selat alas.

Menurutnya, rencana pembangunan kilang minyak di Bontang, Kalimantan Timur dilakukan karena selama ini pemerintah membeli minyak mentah dari wilayah seperti Arab Saudi. Namun, jika hal tersebut dilakukan akan membuat ongkos produksi pengiriman minyak ke wilayah Bali, NTB, NTT dan Maluku akan mahal. 

Dari sisi keamanan, Kurtubi menambahkan pembangunan kilang minyak di Bontang tidak terlalu bagus. Disebabkan, jika Indonesia berperang dengan negara tetangga maka dengan mudah kilang minyak dihancurkan. Selain juga, sudah terdapat kilang minyak di Balikpapan. “Saya menghimbau kepada menteri terkait dan presiden untuk membangun kilang minyak baru di Pulau Lombok ,” ungkapnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement