Selasa 03 Mar 2015 20:43 WIB

BI Didesak Segera Atur Kurs Tengah

Rep: C78/ Red: Satya Festiani
Dollar Naik, Rupiah Turun: Petugas menghitung uang pecahan 100 Dollar dan uang pecahan Rp. 100 ribudi salah satu tempat penukaran uang, Jakarta, Kamis (12/2).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Dollar Naik, Rupiah Turun: Petugas menghitung uang pecahan 100 Dollar dan uang pecahan Rp. 100 ribudi salah satu tempat penukaran uang, Jakarta, Kamis (12/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Tetap Indonesia Timur Infrastruktur, Konstruksi, Pertanahan, Properti, Perhubungan, Energi dan Sumber Daya Mineral Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Nasruddin Tueka mengingatkan agar pemerintah tidak membiarkan pelemahan rupiah terhadap dolar tidak semakin parah. Ia meminta agar Bank Indonesia (BI) segera menetapkan nilai kurs tengah agar tekanan rupiah tidak semakin berat.

 

"Nilai kurs tengah harus sudah dirumuskan para analis dan pengawas di BI,  ini perlu untuk mengantisipasi agar rupiah bisa melewati masa kritisnya," kata dia pada Selasa (3/3). Nilai kurs tengah juga diperlukan segera untuk mencegah nilai rupiah terhadap dolar yang bisa mencapai Rp 13.500.

 

Jika tidak ada ketetapan nilai kurs tengah, langkah lain yang bisa ditempuh yakni menggelontorkan cadangan nasional berupa devisa untuk mengimbangi nilai dolar. Dengan begitu, pelemahan rupiah bisa dikendalikan. rupiah masih bisa dikendalikan. Namun ia menyarankan agar pemerintah melakukan langkah fiskal saja yakni dengan menetapkan kurs tengah. 

 

Selain itu, lanjur Nasruddin, pemerintah harus segera melakukan pengaturan soal impor. Meskipun saat ini Indonesia tengah butuh banyak dana investasi untuk pembangunan, dana yang masuk harus diatur agar tak semuanya bernilai dolar. Karena, bisa-bisa utang luar negeri aemakin membengkak.

 

"Kita tahu rupiah itu termasuk lima mata uang dunia yang mudah tertekan keuangannya secara global, di sisi lain, kita membutuhkan banyak pembangunan yang membutuhkan pendanaan, maka inestasi asing harus diatur," tuturnya.

 

Namun ia melihat, pelemahan rupiah seharusnya bisa bersifat temporer saja. Sebab seharusnya pemerintah dan BI bisa segera melakukan langkah dan antisipasi yang tepat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement