Selasa 03 Mar 2015 13:19 WIB

Daerah Kompak Targetkan Kenaikan Produksi Beras

Rep: C78/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
  Menteri Pertanian Amran Sulaiman meninjau sarana irigasi persawahan saat melakan kunjugan kerja ke tiga wilayah di Jawa Tengah, yakni Pekalongan, Tegal dan Brebes.  (foto : Wisnu Aji Prasetiyo)
Menteri Pertanian Amran Sulaiman meninjau sarana irigasi persawahan saat melakan kunjugan kerja ke tiga wilayah di Jawa Tengah, yakni Pekalongan, Tegal dan Brebes. (foto : Wisnu Aji Prasetiyo)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengaku mendapat beragam laporan kenaikan produksi dari sejumlah daerah. Guna mendukung keberhasilannya, ia telah mendistribusikan tambahan alokasi bantuan ke Demak berupa alsintan dan anggaran perbaikan irigasi.

"Bantuan traktor yang semula 46 unit, ditambah menjadi 152 unit. Bantuan 38 unit transplanter serta 36 unit alat untuk panen," sebut Amran sebagaimana rilis yang diterima ROL, Selasa (3/3). Kemudian, lanjut dia, irigasi yang tadinya seluas 4.500 hektar akan ditambah 3 ribu hektar.

Untuk wilayah Sragen, pemerintah memberikan bantuan berupa traktor 120 unit, 30 unit transplanter, combine harvester, alat perontok 6 unit, dan drayer 6 unit. Pemerintah juga memberikan bantuan 67 ekor sapi untuk swasembada daging sapi.

"Dengan bantuan-bantuan ini, saya sangat mengharapkan target Jateng surplus 2 juta ton dapat tercapai," katanya.

Merespons penyaluran bantuan dari pemerintah, sejumlah daerah penerima kompak menargetkan kenaikan produksi beras. "Demak merupakan penyangga pangan Jateng, yakni berkontribusi 20 persen dari jumlah produksi Jawa Tengah," kata Bupati Demak Moh. Dachrin Said.

Disebutkannya, pada 2014, produksi padi di Demak sebanyak 567 ribu ton GKG dan di 2015 ditargetkan 680 ribu ton GKG. Jika tadinya rata-rata produksi Demak hanya menghasilkan 6 ton/ ha, kata dia, saat ini ia optimis mampu menembus produksi hingga 8 ton per hektar. Bahkan di Desa Dempet, produksinya mencapai 9,2 ton GKG per hektarnya.

Sementara, Bupati Sragen Agus Faturahman mengatakan, wilayahnya merupakan salah satu sentra padi. Dengan luas areal lahan pertanian 105 ribu hektar, Sragen menjadi wilayah yang tahun lalu surplus beras hingga 244 ribu ton. "Tahun ini kami menargetkan ada kenaikan 100 ribu ton dengan produktifitas naik dari 6-7 ton per hektar menjadi 8 ton," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement