REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tingginya potensi perikanan dan kelautan Indonesia mesti didukung oleh sumber daya manusia (SDM) yang berkompeten, baik dari segi kualifikasi legal maupun profesional. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendukung kebijakan yang telah ditetapkan pemerintah yang mengarah pada upaya optimalisasi sektor perikanan dan kelautan oleh nelayan. Tujuannya meraih cita-cita Indonesia menjadi poros maritim dunia.
“Sudah seharusnya mulai sekarang kita arahkan bangsa kita menjadi pelaku utama dalam pengelolaan perikanan, jangan lagi didominasi asing,” kata Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kelautan dan Perikanan, Yugi Prayanto pada Senin (2/3).
Dikatakannya, pembangunan SDM Perikanan harus menyentuh seluruh aspek mulai dari hulu hingga hilirnya. Artinya tidak terbatas pada kemampuan dan aktivitas perikanan tangkap tradisional tetapi juga kemampuan budidaya dan teknis-teknis pengelolaan lainnya.
Makanya, bentuk dukungan Kadin direalisasikan dalam bentuk menjadi fasilitator perampungan diklat industri perikanan Kadin di Pulau Seram, Maluku yang pembangunannya sudah dirintis sejak 2 tahun lalu. Dana investasi yang digulirkan bahkan mencapai Rp 7 miliar. Dikatakannya, dalam waktu dekat ia akan pula melakukan pengadaan sebanyak 7 kapal tangkap latihan berbobot 300 gross ton. Kemudian, dana juga dialokasikan untuk membangun sekolah sebagai upaya untuk meningkatkan keterampilan usia muda dalam pengelolaan ekonomi perikanan.
Melalui pendidikan tersebut, lanjut Yugi, ia berharap agar generasi muda tertarik untuk berprofesi di bidang perikanan baik sebagai tenaga terampil maupun sebagai pengusaha perikanan sehingga dimasa mendatang akan banyak generasi muda yang kompeten yang terjun ke bidang usaha perikanan. Pemberlakuan sertifikasi kompetensi bagi para penyuluh dan para lulusan pun harus dipermudah dan diapresiasi.
Kadin pun menginginkan agar nelayan tak hanya pandai menangkap ikan, tapi juga memiliki keahlian di bidang perkapalan, menjadi Anak Buah Kapal (ABK) yang kompeten atau menjadi Kapten Kapal dan Kepala Mesin yang memiliki kemampuan budidaya ramah lingkungan.
Tidak hanya itu, tambah Yugi, pendidikan perikanan dan kelautan sebaiknya disinergikan dengan dunia usaha atau kewirausahaan melalui penerapan diklat khusus dan kegiatan pelatihan yang memadai.
“Ke depan, perikanan budidaya seharusnya menjadi trend yang dapat merangsang pengembangan inovasi-inovasi sehingga mampu menghasilkan nilai tambah bagi sektor ini," tuturnya. Sebab industri pengolahan sektor laut pun banyak membutuhkan tenaga kerja yang memiliki keterampilan khusus.