Jumat 20 Feb 2015 14:55 WIB

BI Anggap Volatilitas Rupiah Masih Wajar

Rep: c87/ Red: Satya Festiani
Dollar Naik, Rupiah Turun: Petugas menghitung uang pecahan 100 Dollar dan uang pecahan Rp. 100 ribudi salah satu tempat penukaran uang, Jakarta, Kamis (12/2).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Dollar Naik, Rupiah Turun: Petugas menghitung uang pecahan 100 Dollar dan uang pecahan Rp. 100 ribudi salah satu tempat penukaran uang, Jakarta, Kamis (12/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah terhadap dolar menunjukkan pelemahan sebesar 45 poin atau 0,35 persen pada Jumat (20/2) dibandingkan Rabu (18/2). Berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, kurs tengah rupiah terhadap dolar berada di posisi Rp 12.849 pada Jumat, dibandingkan Rabu di level Rp 12.804.

Angka tersebut merupakan nilai rupiah paling lemah sejak 1 Januari 2015. Nilai tersebut juga mendekati level terburuk rupiah yang sempat mencapai Rp12.900 per dolar AS pada 16 Desember 2014. Sedangkan nilai terkuat rupiah sejak 1 Januari 2015 pada level Rp12.444 pada 23 Januari 2015.

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardjojo mengatakan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih dalam kondisi volatilitas yang wajar.

"Enggak apa-apa. Karena nilai tukar itu semua masih dalam kondisi volatilitas yang wajar, kita melihat tidak perlu dicemaskan," kata Agus kepada wartawan di kompleks gedung Bank Indonesia, Jumat (20/2).  

Menurutnya, pelemahan rupiah masih dipengaruhi oleh faktor global yakni normalisasi kebijakan Bank Sentral Amerika (The Fed), perkembangan perekonomian China dan harga komoditas dunia yang terus turun, serta Yunani yang menolak pinjaman dari Jerman meskipun dalam kondisi krisis.

"Itu peran kondisi dunia ada dinamika risk off dan risk on, tapi secara umum fundamental Indonesia menunjukakn kondisi yang baik," imbuh Agus.

Berdasarkan data Bank Indonesia, pada triwulan IV 2014, rupiah secara rata-rata melemah sebesar 3,9 persen (qtq) ke level Rp12.244 per dolar AS. Tekanan terhadap rupiah berlanjut di Januari 2015, sejalan dengan penguatan dolar AS akibat rencana ECB melakukan kebijakan pelonggaran moneter yang diikuti oleh sejumlah negara. Rupiah secara rata-rata melemah 1,21 persen (mtm) ke level Rp12.581 per dolar AS.

Bank Indonesia tetap menargetkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada akhir 2015 di kisaran Rp12.500. Hal itu juga sesuai asumsi APBNP 2015 yang ditetapkan pemerintah dan DPR pada 13 Februari 2015.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement