REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai agenda rutin setiap tiga tahun, Masyarakat Ekonomi Syariah kembali melakukan pelantikan pengurus pusat. Dari pelantikan itu maka telah ditetapkan penguru pusat MES untuk periode 2015 hingga 2018.
Acara pelantikan yang dilaksanakan pada Selasa (17/2) di auditorium Kantor Pusat Bank Bukopin itu sekaligus diikuti dengan rapat kerja pengurus pusat MES dengan tema membangun kemandirian MES untuk meningkatkan kontribusi ekonomi syariah dalam ekonomi global.
Ketua umum pengurus pusat MES Muliaman D Hadad mengatakan sepanjang 2014 pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia kurang begitu baik. Namun ia optimis tahun ini ekonomi syariah dapat tumbuh dengan lebih baik. “Semoga pengurus MES yang baru saja dilantik dapat berperan dalam mewujudkan hal itu,” ucap Muliaman.
Dia mengatakan perbankan syariah sendiri dalam delapan tahun terakhir ini telah memperilhatkan pertumbuhan yang cukup pesat. Hal itu dibuktikan dengan meningkatnya aset perbankan syariah daro Rp 26,7 triliun pada 2006 dan pada pertengahan 2014 meningkat menjadi Tp 244 triliun. Dari angka it terlihat bahwa laju pertumbuhan aset perbankan syariah mencapai 31,2 persen. “Perbankan syariah Indonesia juga konsisten di peringkat lima belas besar di dunia,” ucapnya.
Meskipun demikian, saat ini masih terdapat kesenjangan yang cukup besar jika dibandingkan dengan perkembangan negara lainya. Bahkan dalam dua tahun terakhir, sempat terjadi gejala penurunan aset. “Hal ini harus dievaluasi,” kata Muliaman yang juga menjabat sebagai ketua dewan komisioner otoritas jasa keuangan (OJK).
Dalam pelantikan itu ditetapkan bahwa Maruf Amin menjabat sebagai ketua dewan pembina MES periode 2015-2018. Dewan pakar dipimpin oleh Sugiharto dan wakil ketua dijabat oleh Didin Hafidhhuddin dan Muhammad Amin Suma serta Aries Muftie. Sedangkan Muliaman D Hadad dan Firdaus Djaelani menjabat sebagai ketua umum dan wakil ketua umum badan pengurus harian.