REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saham-saham komoditas jenis batu bara dinilai masih tidak prospektif. Alasannya, harganya terus merosot.
Direktur PT Ciptadana Securities John Herry Teja mengatakan, saham-saham komoditas agribisnis masih menjanjikan. Alasannya, harga minyak sawit mentah (CPO) masih stabil dan pendapatannya dalam mata uang dolar AS.
''Sebaliknya, hard commodities seperti batu bara masih tidak favorit dan masih harus tunggu siklusnya,'' kata dia kepada ROL, Senin (9/2) siang.
Menurut Herry, pasar saham sekarang lebih banyak digerakkan sektor barang konsumen dan perbankan. Akan tetapi, ke depannya, saham infrastruktur akan turut menggerakkan pasar saham.
Dia menilai, pengumuman suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi isu yang tengah memengaruhi pergerakan saham atau diperhatikan investor dalam dan luar negeri.