REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai gempuran usaha kecil menengah (UKM) asal Jepang tak akan mematikan UKM lokal di Indonesia. Menurutnya, dengan adanya UKM Jepang di Indonesia justru akan membantu meningkatkan dan mendorong kualitas UKM lokal.
"Oh ndak mati. Justru untuk meningkatkan kualitasnya dan umumnya mereka bekerja dengan teknologi yang lebih maju dari kita. Katakanlah bikin spare part mobil, bagian-bagian tertentu dari TV dan segala macam, tentu butuh teknologi," kata Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Senin (2/2).
Lanjut JK, keberadaan UKM Jepang di Indonesia bukanlah merupakan hal baru. Bahkan, menurutnya terdapat 1.500 pengusaha Jepang yang selalu tertarik untuk menanamkan dan meningkatkan nilai investasinya.
Selain itu, menurut JK, para pelaku UKM Jepang tergolong pengusaha besar jika dilihat dari ukuran Indonesia. "UKM Jepang dan kita tentu beda ukurannya. UKM Jepang mungkin di sini ya mungkin pengusaha besar juga lah, alatnya yang mungkin di bawah yah. Mungkin dia mungkin teknologinya tetap bagus. Seperti mau bikin part-part kendaraan. Itu usaha menengah itu," jelas JK.
Dengan adanya para pengusaha UKM Jepang di Indonesia ini, JK menilai dapat membantu mengurangi impor di Indonesia.
Sementara itu, pagi tadi, Ketua Kadin Jepang menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantornya. Menurut, Ketua Japan Chamber of Commerce and Industry (JCCI) Akio Mimura, Indonesia menjadi tujuan utama investasi bagi ribuan pengusaha yang tergabung dalam Kadin Jepang.
Mimura mengatakan, Indonesia sangat menarik minat para pengusaha sebagai tujuan ekonomi lantaran Indonesia memiliki potensi yang sangat baik. Ia menyebutkan banyaknya penduduk Indonesia yang dapat menjadi pasar konsumen serta semakin bertumbuhnya penduduk kalangan menengah. Bahkan, Indonesia dinilai menjadi salah satu tempat yang menjanjikan sebagai basis produksi dalam kerangka rantai produksi.
Kadin Jepang sendiri memiliki anggota sebanyak 1.25 juta dan memiliki 80 delegasi di Indonesia. Rencananya, Kadin Jepang juga akan menemui Presiden Joko Widodo serta para pengusaha untuk membahas peluang investasi yang akan dilakukan oleh para pengusaha Jepang di Indonesia.
"Mudah-mudahan dalam 2 hari kami bisa melakukan dialog yang memuaskan dengan berbagai pihak yang ada di Indonesia," katanya. Lanjutnya, lembaga yang dipimpinnya tersebut dikatakan menjadi tempat untuk membahas berbagai masalah atau kendala yang ditemui oleh para pengusaha.