Senin 02 Feb 2015 13:37 WIB

Harga BBM Turun Sebabkan Deflasi 0,24 Persen

Rep: satria kartika yudha/ Red: Esthi Maharani
Angkutan kota tidak mau menurunkan tarif, meski harga BBM turun.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Angkutan kota tidak mau menurunkan tarif, meski harga BBM turun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Badan Pusat Statistik mengumumkan terjadi deflasi 0,24 persen pada Januari 2015 terhadap Desember 2014.  Ini merupakan kali ketiga terjadi deflasi pada awal tahun.

Kepala BPS Suryamin menyampaikan deflasi pada awal tahun pertama kali terjadi pada Januari 1973 sebesar 1,65 persen, 2009 deflasi 0,07 persen.

"Dan sekarang terjadi deflasi lagi 0,24 persen," kata Suryamin dalam paparannya di kantor BPS, Senin (2/2).

Suryamin menjelaskan deflasi terjadi karena ada penurunan harga bahan bakar minyak (BBM). Penurunan tersebut membuat terjadinya penurunan pada indeks kelompok pengeluaran yakni kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan.

"Penurunan BBM membuat tarif angkutan dalam kota juga ikut turun. Tarif angkutan udara juga," jelas Suryamin.

Dia merinci indeks pengeluaran transportasi turun 5,99 persen, komunikasi/logistik turun 0,03 persen. Meski begitu, penurunan harga BBM tidak berpengaruh terhadap harga bahan makanan. Suryamin mengatakan indeks harga bahan makanan naik 0,60 persen.

Dari 82 kota IHK (indeks harga konsumen) , 52 kota mengalami deflasi dan 31 terjadi inflasi.

"Deflasi tertinggi di Padang 1,98 persen. Sedangkan inflasi tertinggi di Ambon 2,37 persen," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement