Selasa 27 Jan 2015 19:19 WIB

Bank Mandiri Dorong Partisipasi Swasta dalam Pembangunan

Rep: C87/ Red: Djibril Muhammad
Gubernur Bank Indonesia. Agus D.W. Martowardojo (kiri), dan Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk Budi G Sadikin dalam acara Mandiri Investment Forum 2015 di Jakarta, Selasa 27/1). (Republika/ Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Gubernur Bank Indonesia. Agus D.W. Martowardojo (kiri), dan Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk Budi G Sadikin dalam acara Mandiri Investment Forum 2015 di Jakarta, Selasa 27/1). (Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Mandiri bersama Mandiri Sekuritas dan Barclays mendorong partisipasi swasta untuk mendukung program pembangunan nasional melalui penyelenggaraan Mandiri Investment Forum 2015 di Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (27/1).

Peningkatan investasi diharapkan dapat mendukung upaya pencapaian pertumbuhan ekonomi yang lebih baik.

Group CEO Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin, mengatakan target pertumbuhan ekonomi pemerintah dalam APBNP 2015 sebesar 5,8 persen akan didorong oleh pertumbuhan investasi sebesar 10 persen. Angka itu lebih tinggi dibanding perkiraan pertumbuhan investasi tahun 2014 sebesar 4,6-5 persen.

Menurutnya, forum investasi bertema 'Indonesia: Pushing Structural Reform' tersebut digelar untuk menjembatani informasi antara pemerintah dengan para calon investor.

"Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai berbagai reformasi dan inovasi yang telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan iklim investasi di Indonesia, para investor akan semakin yakin untuk menempatkan investasinya terutama pada sektor-sektor yang menjadi prioritas," jelas Budi Sadikin, dalam sambutan saat membuka acara forum investasi.

Budi mengatakan Bank Mandiri telah mendukung upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi di antaranya dengan membiayai pembangunan infrastruktur Indonesia.

Saat ini, Bank Mandiri telah menyalurkan kredit ke sektor infrastruktur sebesar Rp 47,25 triliun dan 40 juta dolar AS. Anggaran tersebut dialokasikan untuk pembangunan pelabuhan laut, bandara, pembangkit listrik, dan jalan tol.

Acara itu juga menghadirkan pembicara internasional Jim O'Neill, Profesor ekonomi dari University of Manchester dan mantan Chairman Goldman Sachs Asset Management.

Jim O'Neill mengatakan, selain China dan India, Indonesia merupakan salah satu negara yang dapat menjadi tujuan investasi pada 2015. "Potensi Indonesia sangat baik, mengingat pertumbuhan Indonesia yang cukup tinggi serta jumlah penduduk yang besar," ujarnya.

Jim O'Neill merupakan penulis buku The Growth Map yang memperkenalkan pertama kali istilah BRIC atau Brasil, Rusia, India dan China.

Selain itu, acara tersebut juga dihadiri Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman Hadad, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardjojo, dan sejumlah pejabat lainnya. Forum tersebut dihadiri sekitar 700 investor, termasuk 150 investor dari mancanegara.

Pada hari sebelumnya, Bank Mandiri dan Mandiri Sekuritas mengajak para investor mengunjungi proyek-proyek infrastruktur, antara lain pembangunan pelabuhan Kalibaru dan perluasan Bandara Soekarno-Hatta.

Para investor juga melakukan one on one serta group meeting dengan pemangku kepentingan dan pelaku usaha guna mengetahui potensi bisnis yang bisa digarap.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement