Senin 26 Jan 2015 23:23 WIB

Komisi XI Tagih Janji Jokowi Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi

Rep: C08/ Red: Bayu Hermawan
Presiden, Jokowi memberikan didampingi oleh Ketua BKPM, Franky Sibarani dan Menteri-Menteri Kabinet Kerja. Presiden meminta Kementerian/Lembaga menghilangkan egosektoral serta dapat bekerja sama, untuk memberikan pelayanan terbaik kepada para Investor.
Foto: Dok.pribadi
Presiden, Jokowi memberikan didampingi oleh Ketua BKPM, Franky Sibarani dan Menteri-Menteri Kabinet Kerja. Presiden meminta Kementerian/Lembaga menghilangkan egosektoral serta dapat bekerja sama, untuk memberikan pelayanan terbaik kepada para Investor.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Marwan Cik Asan mendesak agar Presiden Joko Widodo alias Jokowi memenuhi janji politiknya saat kampanye Pilpres 2014 kemarin. Salah satu janji Jokowi adalah pertumbuhan ekonomi dapat mencapai dua digit atau setidaknya 7-8 persen per tahun.

"Kita harapkan capain tersebut dapat dipenuhi oleh Presiden Jokowi sesuai janjinya. Moment yang tepat perjalanan 100 hari kinerja Presiden Jokowi-JK bisa terealisasikan dengan baik, salah satunya meningkatkan pertumbuhan ekonomi," kata anggota Fraksi Demokrat ini melalui siaran pers yang di terima ROL, Senin (25/1).

Marwan melihat dalam asumsi makro yang diusulkan pemerintah pada APBNP pertumbuhan ekonomi hanya 5.8 persen, sementara dalam pembahasan dengan Komisi XI diusulkan lebih rendah pada kisaran  5.6 persen. Hal ini menurut Marwan harus dijelaskan ke rakyat Indonesia yang memiliki ekspektasi pertumbuhan tinggi saat memilih Jokowi - JK.

"Pertumbuhan ini akan berpengaruh pada lapangan kerja, kemiskinan dan lain-lain," ujarnya.

Disamping itu politikus asal Lampung inj berharap pemerintah dapat melanjutkan  program yang dapat menstimulus pertumbuhan ekonomi seperti program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang sudah berhasil mengerakan 12 juta UMKM, program PNPM, bantuan pupuk dan bantuan bibit.

Bila hal tersebut tetap dijalankan, ia yakin akan meningkatkan pertumbuhan perekonomian di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement