Sabtu 24 Jan 2015 17:36 WIB

Masyarakat Dinilai Semakin Gemar Berwirausaha

Usaha kecil dan menengah (UMKM) di harus siap menghadapi pasar bebas ASEAN (ASEAN Economic Community) 2015
Foto: Antara/Noveradika
Usaha kecil dan menengah (UMKM) di harus siap menghadapi pasar bebas ASEAN (ASEAN Economic Community) 2015

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Koperasi dan UKM menyambut baik indikasi yang menunjukkan bahwa masyarakat di Tanah Air semakin gemar berwirausaha dalam berbagai bentuk bahkan untuk skala yang paling kecil sekalipun.

"Sekarang ini kita gampang sekali menemukan orang yang berdagang bahkan ibu-ibu di rumah banyak juga yang merintis usaha online dan sukses," kata Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Kementerian Koperasi dan UKM Prakoso Budi Susetyo di Jakarta, Sabtu (24/1).

Ia mengatakan hal itu menjadi indikator bahwa gerakan kewirausahaan sudah mulai memasyarakat di seluruh lapisan masyarakat.

Menurut dia masyarakat sudah semakin sadar untuk merintis usahanya secara mandiri meskipun banyak dari mereka yang masih menjadi pegawai atau karyawan.

"Yang penting mereka sudah mulai sadar untuk merintis usaha. Ini kabar baik untuk upaya akselerasi penciptaan wirausaha baru di Indonesia," katanya.

Oleh karena itu rencananya pihaknya mulai 2015 fokus mengembangkan program peningkatan kapasitas SDM, selain untuk penumbuhan wirausaha baru juga diarahkan untuk pengembangan kewirausahaan.

"Hingga diharapkan ke depan terjadi peningkatan kelas dari usaha mikro menjadi usaha kecil," katanya.

Untuk program penumbuhan wirausaha baru, pihaknya fokus untuk menyasar segmen keluarga petani dan nelayan sebagai bentuk dukungan terhadap program ketahanan pangan nasional.

Prakoso sendiri optimistis target untuk bisa mencapai jumlah wirausaha hingga dua persen dari populasi penduduk bisa terlampaui sampai akhir tahun ini.

"Saya optimistis jumlah wirausaha kita sudah lebih dari 5 juta orang atau dua persen populasi penduduk sampai akhir 2014 ini," katanya.

Ia mengatakan saat ini pihaknya di daerah-daerah sedang mendata jumlah para pelaku UMKM secara "by name" dan "by address".

Dan pihaknya memperkirakan sampai saat ini jumlah wirausaha sudah melampaui lebih dari 2 persen populasi penduduk.

"Contohnya di Jawa Timur sendiri jumlah UKM-nya sudah mencapai 6,8 juta dan menyerap 11 juta tenaga kerja, belum Jawa Tengah, dan provinsi lain," katanya.

Indonesia, kata dia, memerlukan setidaknya 5 juta wirausaha atau 2 persen dari populasi penduduk agar bisa menjadi negara maju.

Saat ini pihaknya juga sedang menyamakan persepsi terkait kriteria dan definisi wirausaha yang selama ini belum seragam.

Selama ini, kata dia, kriteria wirausaha berpatokan pada indikator ia telah mempekerjakan minimal satu karyawan pada usaha yang digelutinya.

"Sebenarnya siapapun yang sudah bisa mandiri secara ekonomi melalui usahanya, meski belum mempekerjakan karyawan sudah bisa dikatakan wirausaha. Meski memang belum memberikan andil pada penyerapan tenaga kerja," katanya.

Sebelumnya pemerintah menargetkan bisa mewujudkan jumlah wirausaha minimal 2 persen dari sebelumnya yang hanya kurang dari satu persen pada awal tahun ini.

"Ini akan tercapai bahkan terlampaui, kita lihat kondisi di lapangan sudah mulai mencerminkan. Banyak anak-anak muda, ibu rumah tangga, dan netizen yang mulai mengembangkan bisnis dengan caranya sendiri. Ini sudah mulai memasyarakat," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement