REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Pertumbuhan ekonomi Korea Selatan pada kuartal empat 2014 tumbuh mencapai titik terendah selama dua tahun terakhir.
Bank Sentral Korea (BOK) mengumumkan, pada kuartal empat 2014, ekonomi Korsel hanya tumbuh 0,4 persen. Angka ini jauh lebih kecil dari pertumbuhan kuartal sebelumnya 0,9 persen. Pertumbuhan pada kuartal ke empat 2014 ini juga jadi yang terendah sejak kuartal tiga 2012.
Gubernur BOK, Lee Ju-yeoul, sebenarnya sudah menyebut ini dalam prediksinya. Lee menyebut ada faktor pengecualian yang jadi penyebab seperti turunnya belanja modal produk telekomunikasi, investasi infrastruktur dan pendapatan pajak yang tidak cukup signifikan, demikian dilansir kantor berita Yonhap, Jumat (23/1).
Produk domestik bruto (PDB) sendiri naik 3,3 persen pada tahun 2014 atau naik 0,3 persen dari PDB 2013. Meski angka itu lebih rendah dari prediksi 3,4 persen.
Belanja sektor privat juga hanya tumbuh 0,5 persen pada kuartal empat 2014. Ini lebih kecil dari belanja di kuartal tiga yang tumbuh satu persen.
Belanja pemerintah juga susut menjadi 0,5 persen pada kuartal empat dibanding kuartal 2,3 persen pada kuartal tiga. Investasi konstruksi di kuartal ke empat juga turun 9,2 persen dari kuartal sebelumnya seiring turunnya belanja pemerintah.
Eksport Negeri Ginseng juga turun 0,3 persen. Tren penurunan ekspor sudah terjadi sejak kuartal ke dua 2014. Impor juga turun menjadi 0,6 persen.