Rabu 21 Jan 2015 12:26 WIB

Ini Sindiran Nelayan kepada Menteri Susi

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti bersama sejumlah nelayan asal Malaysia yang tertangkap di perairan Berau, Kalimantan Timur beberapa waktu lalu
Foto: Foto dari akun Facebook pribadi Susi Pudjiastuti
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti bersama sejumlah nelayan asal Malaysia yang tertangkap di perairan Berau, Kalimantan Timur beberapa waktu lalu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Beragam asosiasi perikanan dan nelayan dalam rapat dengan DPR mengaku syok dengan kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Asosiasi menilai kebijakan itu sangat otoriter karena tidak melibatkan mereka serta diberlakukan tanpa sosialisasi.

"Kami saat ini sedang syok dengan kebijakan Ibu Menteri Susi," kata Ketua Umum Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Yussuf Solichin, Rabu (21/1). Menurut Yussuf, pihaknya pada awalnya sangat bangga memiliki Menteri Kelautan dan Perikanan yang membuat gebrakan tentang "illegal fishing" (pencurian ikan).

Namun, lanjutnya, kebanggaan itu berbalik dengan sejumlah kebijakan yang mulai dikeluarkan sejak Susi Pudjiastuti menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan dalam jajaran Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo."Mengelola negara tidak sama dengan mengelola perusahaan. Mengelola negara tidak sama dgn mengelola warung kopi," sindir Ketum HNSI.

Padahal, ia mengingatkan bahwa di dalam negara yang demokratis seharusnya semua kebijakan harus diserap aspirasinya dan jangan tiba-tiba diberlakukan secara "sudden death" (tiba-tiba).

Menurut dia, dengan Permen KP yang telah dikeluarkan Menteri Susi selama ini dinilai tidak membuat negara melindungi nelayan dalam negeri serta juga tidak bisa mensejahterakan nelayan. "Kebijakan ini menyimpang dari falsafah negara," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement