REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan memfokuskan alokasi anggaran mereka senilai Rp 4,55 triliun di 2015 untuk pembangunan dan pengembangan 13 kawasan industri.
"Kita mau industri nasional terintegrasi dari hulu ke hilir," kata Menteri Perindustrian Saleh Husin pada Rapat Kerja (raker) dengan Komisi VI DPR RI, Selasa (20/1). Semua sarana produksi dan infrastruktur, kata dia, berada di kawasan industri. Maka dengan membangun dan memperkuatnya, akan terjadi efisiensi tinggi.
Dijelaskannya, penguatan 13 kawasan industri akan difasilitasi pemerintah dan swasta. Ia dilakukan melalui keterkaitan antara industri hulu, industri intermediate dan industri hilir dengan merevitalisasi Pusat Desain dan Rekayasa Kapal Nasional (PDRKN).
Selain iu juga merevitalisasi industri galangan kapal dan memfasilitasi pembangunan bufferstock bahan baku kapas di Jawa Barat dan bufferstock kulit di Jawa Timur.
"Pembangunan dan pengembangan lima ICT Center akan dilakukan di Jawa, Bali, Sumatera, Kepulauan Riau dan Sulawesi," ujar dia.
Akan pula dibentuk pusat pengembangan teknologi industri mesin perkakas dan industri alat kesehatan. Selanjutnya, akan pula dibentuk dan dikembangkan Alsintan Center di luar Pulau Jawa meliputi Sumatera Barat, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, NTB, NTT dan Kalimantan Timur.
"Tujuan pembangunan industri 2015-2019 adalah terbangunnya industri yang tangguh dan berdaya saing," terangnya.
Caranya, dengan menguatkan struktur industri nasional, peningkatan nilai tambah di dalam negeri, membuka kesempatan berusaha dan perluasan kesempatan kerja, serta pemerataan pembangunan Industri ke seluruh wilayah Indonesia guna memperkuat ketahanan nasional.