Selasa 20 Jan 2015 23:36 WIB

REI: Kebutuhan Rumah Tinggi, Tapi Pembiayaan Perumahan Rendah

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Perumahan, ilustrasi
Perumahan, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI), Eddy Hussy mengatakan, sampai saat ini backlog perumahan mencapai 13,5 juta unit. Makanya pembangunan perumahan perlu digenjot.

Antara tahun 2009 sampai 2014, ujar Eddy, REI bisa memenuhi 329 ribu unit rumah. "Sebenarnya REI bisa memenuhi kebutuhan rumah lebih banyak di atas harga yang  ditentukan pemerintah lewat FLPP,"ujarnya.

Harga rumah melalui FLPP, terang Eddy, Rp 88 juta per unit.  Menurut Eddy sanga sulit untuk memenuhi klasifikasi rumah senilai Rp 88 juta.

Hanya saja hingga tahun ini, kebutuhan akan rumah masih sangat tinggi. Hal ini terlihat dari pertumbuhan kredit perbankan.

Pada 2014, pertumbuhan kredit perbankan sebanyak  11,9 persen. Pada 2015 diprediksi pertumbuhan kredit sebesar 15,7 persen. "Ini menunjukkan kebutuhan rumah masih tinggi. Namun sayangnya pembiayaan rumah masih rendah,"katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement