Jumat 16 Jan 2015 20:50 WIB

Pertamina Jelaskan Besaran Penurunan Harga BBM

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Ilham
 Petugas memindahkan Bahan Bakar Minyak (BBM) dari truk pengangkut ke tangki pendam di salah satu SPBU di Jakarta, Jumat (16/1).    (Republika/ Yasin Habibi)
Petugas memindahkan Bahan Bakar Minyak (BBM) dari truk pengangkut ke tangki pendam di salah satu SPBU di Jakarta, Jumat (16/1). (Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harga BBM bersubsidi akan turun mulai Senin (19/1). Premium turun menjadi Rp 6.600 dari Rp 7.600 per liter dan solar menjadi Rp 6.400 dari Rp 7.500 per liter. 

Vice President Corporate Communication PT Pertamina, Ali Mundakir menjelaskan, harga baru BBM tersebut sesuai dengan hitungan rata-rata harga minyak pada 25 Desember 2014 hingga 16 Januari 2015. 

"Rata-rata harga minyak-nya masih di atas 50 dolar AS per barel,"  kata Ali di Jakarta, Jumat (16/1). 

Menurut Ali, dirinya perlu menjelaskan hal tersebut untuk menghindari kesalahan persepsi dari masyarakat. Menurut dia, masyarakat selalu mematok penurunan harga minyak dunia harus langsung disertai dengan penurunan harga BBM. 

"Masyarakat perlu memahami bahwa harga yang dijual hari ini kan pengadaannya dari bulan-bulan sebelumnya. Itu juga harus dirata-ratakan harga minyaknya," katanya. 

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menaikah harga BBM bersubsidi pada November 2014. Premium naik menjadi Rp 8.500 dari Rp 6.500 per liter dan solar Rp 7.500 dari Rp 5.500 per liter. Kebijakan itu ditentang oleh berbagai kalangan mengingat harga minyak dunia turun. Memasuki tahun baru 2015, Jokowi kemudian menurunkan harga BBM masing-masing Rp 900. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement