Kamis 15 Jan 2015 00:22 WIB

ESDM Minta PT Pindad Produksi 2 Juta Tabung Elpiji

Rep: C87/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri ESDM Sudirman Said
Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
Menteri ESDM Sudirman Said

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral memiliki dua proyek besar tahun ini yang bekerja sama dengan PT Pindad (Persero). Dua proyek tersebut yakni pembuatan 2 juta unit tabung elpiji 3 kg dan 50 ribu unit konverter untuk nelayan.

Menteri ESDM, Sudirman Said, mengatakan memiliki budget untuk dua proyek tersebut senilai Rp 1,7 triliun, masing-masing Rp 800 miliar untuk tabung elpiji dan Rp 900 miliar untuk konverter. Nantinya tabung elpiji tersebut akan dibagikan ke daerah yang saat ini masih menggunakan bahan bakar minyak tanah seperti Aceh, Sulawesi, dan Papua. Dua proyek tersebut ditargetkan selesai sebelum akhir tahun 2015.

"Kita punya proyek membuat 2 juta tabung elpiji 3 Kg, sebagai implemetasi program konversi minyak tanah ke gas, dan proyect untuk mempelopori konverter nelayan dari solar agar memakai elpiji, dua item itu bisa ditugaskan PT Pindad untuk menyiapkan," jelas Sudirman dalam konferensi pers di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (14/1).

Direktur Utama PT Pindad, Silmy Karim, mengatakan perusahaannya mempunyai kapasitas produksi tabung elpiji sebanyak 10 ribu unit per hari atau sekitar 3 juta unit per tahun. Sementara, untuk produksi konverter pihaknya sudah punya teknologi dan tinggal mengacu bagaimana peratan yang digunakan nelayan saat ini.

Meskipun PT Pindad awalnya memproduksi peralatan pertahanan dan keamanan, menurutnya, diperlukan perluasan pangsa pasar sesuai amanat Presiden Joko Widodo.

"Kaitannya dengan bahan baku, saya sudah ketemu Dirut Krakatau Steel untuk minta support, ini bagian sinergi BUMN untuk mendukung bahan baku yang diperlukan PT Pindad dalam memproduksi tabung elpiji," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement