REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Pemerintah diminta untuk mengalokasikan anggaran pengalihan subsidi bahan bakar minyak (BBM) untuk sektor bahan bakar nabati (BBN). Selama ini pemerintah dinilai kurang memperhatikan sektor energi terbarukan.
Anggota Dewan Energi Nasional, Andang Bachtiar, mengatakan anggaran pengalihan subsidi BBM semestinya dialihkan untuk sektor energi baru terbarukan (EBT). "Sebaiknya dialihkan ke BBN, EBT, tenaga surya solar cell, atau biothermal," kata Andang dalam konferensi pers, di kantor DEN, Jakarta, Rabu (14/1).
Menurutnya, subsidi yang diberikan pemerintah untuk EBT bisa dalam bentuk harga, seperti subsidi BBM. Karena saat ini harga energi terbarukan masih cukup mahal.
Di samping itu, subsidi bisa juga berbentuk proyek yang didanai oleh pemerintah. "Bisa saja, tapi masih ada beberapa studi yang harus dilakukan," ujarnya.