Selasa 13 Jan 2015 23:54 WIB

Pengamat: BI Rate Naik Setelah Suku Bunga The Fed Dinaikkan

Rep: C87/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Bank Indonesia
Bank Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) diprediksi bertahan di level 7,75 persen sampai The Fed menaikkan suku bunga. The Fed telah menegaskan suku bunga tidak akan naik sampai akhir April 2015.

Pengamat Ekonomi, Umar Juoro, mengatakan selama suku bunga The Fed tidak dinaikkan, BI rate masih akan bertahan di level 7,75 persen. “Menurut saya terhadap Fed Funds rate biasanya BI tidak mengantisipasi tapi suku bunga The Fed naik baru kemudian BI menyesuaikan,” kata Umar kepada Republika, di kantor The Habibie Center, Jakarta, Selasa (13/1).

Di Indonesia, kata Umar, terjadi kekacauan harga karena ekskalasi harga tidak terjadi. Jika harga sudah naik, akan susah diturunkan. Namun, menurutnya, BI rate juga tidak akan diturunkan sekalipun harga bahan bakar minyak (BBM) telah turun.

Kecuali jika sebelum April ada perbaikan terhadap neraca perdagangan dan deficit transaksi berjalan (current account deficit). Umar memprediksi, perbaikan CAD masih di sekitar 2,5-3 persen.

Menurutnya, banyak ekonom memprediksi Bank Indonesia akan menaikkan BI rate lagi sekitar April. Sebab, jika BI rate tidak dinaikkan, capital outflow-nya akan cukup besar.

Umar memprediksi jika The Fed menaikkan suku bunga sekitar 25 basis poin, BI juga akan menaikkan Bi rate sekitar 0,25 persen. Namun, kondisi tersebut juga masih tergantung perkembangan ekonomi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement