Senin 12 Jan 2015 18:25 WIB

Kemenkeu Tambah Target Penerbitan SBN Rp 31 triliun

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Gedung Kementerian Keuangan.
Foto: Republika/Wihdan H
Gedung Kementerian Keuangan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kementerian Keuangan berencana menambah target penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) sekitar Rp 31 triliun pada tahun ini. Penambahan ini dilakukan karena pemerintah membutuhkan dana lebih untuk Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada BUMN yang bergerak di bidang infrastruktur.

Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Robert Pakpakhan mengatakan, target penerbitan SBN secara gross direncanakan sebesar Rp 460 triliun."Tapi rancangan ini kan masih dibahas dengan DPR. Perlu ditambah karena ada penambahan PMN yang cukup besar," kata Robert di kantor Kementerian Keuangan, Senin (12/1).

Pada APBN 2015, PMN ditetapkan sebanyak Rp 7,32 triliun. Pemerintah berencana menambahnya menjadi Rp 37 triliun pada APBN perubahan 2015. Robert menjelaskan penambahan PMN karena pemerintah ingin memberdayakan BUMN supaya memiliki peran lebih terhadap pembangunan infrastruktur.

Robert menambahkan Kementerian Keuangan juga sedang mempertimbangkan untuk menambah porsi penerbitan SBN berdenominasi valas. Penerbitan SBN berdenominasi rupiah perlu dikurangi untuk menjaga likuiditas di dalam negeri.  

Meski begitu, Robert tidak bisa memastikan berapa porsi penerbitan SBN rupiah dan valas. Yang pasti, tegas dia, pemerintah tidak ingin lagi terpaku pada porsi saat ini dimana 80 persen merupakan SBN rupiah dan 20 persen valas.

"Kalau terlalu ngotot pakai 80:20, khawatir likuiditas dalam negeri kering. Tapi kita lihat nanti berapa kekuatan kita menyedot dari pasar domestik," ucap dia. Robert mengatakan dua jenis SBN valas yang paling berpotensi ditambah adalah global bond dan euro bond.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement