Senin 29 Dec 2014 18:39 WIB

Mau Swasembada Pangan, Ini Saran Perhepi ke Pemerintah

Rep: C78/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Tinjau Stok Beras : Menteri Perdagangan Rachmat Gobel saat memonitor stok beras di Gudang Divre Bulog DKI Jakarta -Banten, Jakarta, Senin (15/12).
Foto: Republika/Prayogi
Tinjau Stok Beras : Menteri Perdagangan Rachmat Gobel saat memonitor stok beras di Gudang Divre Bulog DKI Jakarta -Banten, Jakarta, Senin (15/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ketua Umum Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (PERHEPI) Bayu Krisnamurthi mengingatkan agar pemerintah meningkatkan pertumbuhan beras hingga empat persen. Tujuannya agar target pemerintah memproduksi beras dalam negeri mencapai dua juta ton per tahun bisa terwujud.

"Dalam 20 tahun terakhir pertumbuhan produksi beras hanya mencapai dua persen," kata dia di sela-sela Seminar Nasional Bulog pada Senin (29/12).

Sedangkan, lanjut dia, pertumbuhan permintaan akan beras berkualitas selalu meningkat. Hal itulah yang membuat pertumbuhan beras belum bisa maksimal hingga saat ini.

Dikatakannya, untuk mencapai ketahanan pangan tidak hanya harus berfokus pada produksi saja. Aspek lain yang mesti diperhatikan yakni distribusi yang meliputi sistem pengiriman dan perdagangan. Kemudian yang terpenting menurutnya adalah konsumsi.

Pemerintah, lanjut dia, mesti memperhatikan permintaan konsumen yang terus meningkat di tengah pesatnya perekonomian di daerah dan kawasan kota sekunder. Contohnya di Banyuwangi, Jember atau Cilacap di mana banyak tumbuh restoran dan hotel yang meminta beras berkualitas.

Guna menggapai swasembada, kata dia, petani perlu disediakan benih unggul yang terjamin di samping penting mengoptimalisasi lahan kering. Selain itu, perlu dilakukan program apresiasi varietas beras karena beda antara beras cianjur, kepala, pandan wangi atau rojolele. Perlu diapresiasi pula beras kualitas premium, medium hingga organik.

Bagi para pelaku usaha dan BUMN, investasi di bidang pertanian penting dilakukan bahkan menguntungkan. Di antaranya investasi di bidang benih unggul, investasi food estate, investasi pascapanen, angkutan, logistik, distribusi, penyimpanan, pengemasan, merek dan label.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement