Kamis 25 Dec 2014 19:27 WIB

Perikanan Melesu, Simeulue Perlu Orang Pintar

Rep: c 85/ Red: Indah Wulandari
Bantuan kapal untuk kelompok nelayan
Foto: dok Humas Pemprov Sumbar
Bantuan kapal untuk kelompok nelayan

REPUBLIKA.CO.ID,SIMEULUE–Setelah bencana tsunami yang melanda Aceh pada 2004 lalu, kegiatan perikanan di Aceh, termasuk di Simeulue sempat mengalami kelesuan. Diperlukan sosok yang pintar mengembalikan gairah para pelaku perikanan.

"Balai benih pun ada, namun belum optimal. Karena kurangnya tenaga ahli. Jadi kami berharap agar ada orang pintar yang dikirim kemari untuk kembangkan balai benih," jelas Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Simeulue, Gusni, Kamis (25/12).

Hal yang sama juga disampaikan oleh salah satu pegawai di Balai Benih Ikan Pantai (BBIP) Jumaris. Dia menuturkan bahwa perhatian pemerintah kepada sektor perikanan, khususnya di daerah yang jauh dari ibukota masih minim.

"Ada dua permintaan kami kepada pemerintah. Pertama adalah peningkatan fasilitas. Dan kedua adalah tenaga ahli. Belum lagi orang orang kami yang sedikit. Kirim lah satu ahli ke sini," katanya.

Direktur Jenderal Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan Slamet Subjakto mengatakan bahwa memang ke depan perbaikan secara menyeluruh akan dilakukan di Simeulue. Pihaknya akan mengirim satu tim ahli ke Simeulue untuk mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi oleh pembudidaya lokal.

Selain itu, sinkronisasi antara hulu dan hilir juga harus baik. Jangan sampah hulu sudah, tapi pemasaran belum optimal. Nanti kami kerjasama dengan bagian pemasaran perikanan," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement