Kamis 25 Dec 2014 13:43 WIB

Bank Syariah Berpotensi Tumbuh Lebih Tinggi Dibanding Konvensial

Rep: dwi murdaningsih/ Red: Taufik Rachman
BRI Syariah.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
BRI Syariah.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Bank syariah memiliki strategi sendiri untuk terus tumbuh lebih tinggi dibandingkan perbankan konvensional di tengah perlambatan ekonomi Indonesia.

Direktur BRI Syariah Ari Purwandono mengatakan pihaknya akan menggenjot pembiayaan untuk segmen binis UKM dan mikro, bisnis consumer dan komersil. Dia mengatakan untuk meningkatkan pertumbuhan, di tahun depan aka nada produk tambahan yang akan diluncurkan.

“Akan ada produk tambahan baru seperti tabungan bisnis, internet bankig, pembiayaan utuk pensiunan, meningkatkan KPR FLPP,” kata Ari, baru-baru ini.

Ari mengatakan meskipun di tahun depan sektor perbankan masih dhantui perlambatan ekonomi dunia, ia optimistis  perbankan syariah masih tumbuh lebih tinggi dari perbankan konvensional. Bank syariah yang secara asset masih relative kecil mnurutnya masih bisa tumbuh 25-30 persen.

Berdasarkan data Statistik Perbankan Indonesia (SPI) yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pertumbuhan pembiayaan pada bulan Oktober year on year hanya tumbuh 14 persen. Pembiayaan bank umum syariah (BUS) mencapai Rp 189,291 triliun.

Pembiyaan unit usaha syariah (UUS) juga hanya tumbuh 9 persen menapai Rp 63,149 triliun. Padahal pada periode 2012-2013 pertumbuhanpembiayaan UUS mencapai 31 persen. Pembiayaan BUS pada periode yang sama tumbuh 21 persen.

Pada bulan Oktober, aset BUS tumbuh 14 persen menjadi Rp 196,253 triliun. Sementara, aset UUS tumbuh 10 persen menjadi Rp 64,112 triliun. Pada periode  2012-2013, pertumbuhan aset BUS mencapai 22 persen, sementara aset UUS naik 30 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement