REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Bank Mandiri membuka kerjasama dengan industri asuransi dan penjaminan kredit. Hal ini tentu saja dilakukan agar agunan kredit mikro memiliki jaminan.
Bank Mandiri menandatangani nota kesepahaman dengan Perum Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo), Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), dan Asuransi Jiwa Inhealt Indonesia (Mandiri Inhealt). Ke depa melalui MoU, Jamkrindo, Askrindo dan Jasindo akan menawarkan produk asuransi kredit, sedangkan Mandiri Inhealt menawarkan asuransi jiwa.
Direktur Mikro and Retail Banking Bank Mandiri Hery Gunardi, mengatakan nasabah kredit mikro akan memiliki beberapa keuntungan atas kerja sama ini. Antara lain, memiliki pilihan asuransi sesuai kebutuhan. Di samping itu, premi yang dibayarkan nasabah cukup terjangkau antara Rp 50 ribu - Rp 100 ribu.
"Asuransi mikro mengikuti pertumbuhan ekspansinya mikro, tahun ini Bank Mandiri tumbuh 35 persen, mungkin tahun depan kita lihat segitu, dengan pertumbuhan seperti itu kan asuransinya ngikut," kata Hery seusai penandatanganan MoU. Hery menargetkan penyaluran kredit mikro mencapai Rp 40 triliun pada 2015.
Meski demikian, asuransi kredit tidak menjamin berkurangnya non performing loan (NPL) atau kredit bermasalah. Sebab, NPL tidak berhubungan dengan asuransi. NPL, kata Hery, merupakan kemampuan bank dalam hal akuisisi nasabah.