REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pertamina dan Asosiasi Perusahaan Migas Nasional (Aspermigas) sepakat bekerja sama secara sinergis untuk mewujudkan kedaulatan di sektor migas. Aspermigas mengusulkan pengelolaan sumur minyak tua oleh swasta nasional.
"Secara prinsip, Pertamina bahkan siap menjadi mitra dan mendukung langkah-langkah Aspermigas menuju kedaulatan migas dan energi, yang berpijak pada potensi dan sumberdaya nasional secara optimal," kata Ketua Umum Aspermigas, Effendi Siradjuddin dalam siaran pers yang diterima Republika Online (ROL), Senin (22/12).
Menurut Effendi, pengurus Aspermigas telah bertemu dengan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto, Kamis (18/12) siang, di kantornya. Selain menyampaikan undangan kepada Dwi untuk menghadiri dialog nasional masyarakat migas -- yang diprakarsai Aspermigas, pada 19 Januari 2015, Aspermigas juga memanfaatkan kesempatan itu untuk curah gagasan terkait pengelolaan migas di Indonesia. Hadir dalam pertemuan tersebut, di antaranya tokoh senior perminyakan John S. Karamoy.
Ada beberapa butir persoalan strategis yang disampaikan Aspermigas kepada Dirut Pertamina. Di antaranya, terkait usulan lama Aspermigas kepada perusahaan migas plat merah itu untuk memberi peluang kepada perusahaan minyak swasta nasional berpartisipasi mengelola lapangan-lapangan atau sumur-sumur minyak tua yang jumlahnya sangat besar. "Selain tidak mungkin dikelola sendiri oleh Pertamina, pemberian kesempatan kepada swasta juga penting dalam rangka memacu produksi minyak nasional, sekaligus menekan ketergantungan terhadap minyak impor," ujar Effendi.
Aspermigas menggarisbawahi, kebijakan pengelolaan lapangan-lapangan tua yang selama ini diterapkan dengan melibatkan swasta nasional dan koperasi, sejatinya sudah sangat bagus. Hanya saja, lanjut Effendi, aspek pengawasan kurang berjalan dengan baik, sehingga fakta di lapangan, sumur-sumur tua masih banyak melibatkan modal asing.