Jumat 19 Dec 2014 11:31 WIB

Subsidi BBM Dihapus, Menkeu: Semua Opsi Mungkin Terjadi

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro (kiri).
Foto: Republika/Yasin Habibi/ca
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah memiliki beberapa opsi  terkait skema subsidi tetap Bahan Bakar Minyak (BBM) yang akan diterapkan mulai Januari 2015. Salah satunya bahwa hanya BBM jenis solar yang akan diberikan subsidi tetap, sementara subsidi untuk premium dicabut.  

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro masih menutup rapat-rapat soal opsi-opsi yang rencananya bakal diumumkan pada akhir Desember. Ketika ditanya masalah opsi subsidi premium akan dihapus, Bambang hanya menjawab singkat.

"Pokoknya semuanya (opsi) dimungkinkan," singkat Bambang di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jumat (19/12).

Rencana pemerintah menghapus subsidi premium sepertinya tidak terlepas dengan anjloknya harga minyak dunia. Direktur PT. Pertamina Ahmad Bambang sebelumnya menyatakan, dengan harga minyak yang menurun drastis dan pergerakan nilai kurs rupiah, harga keekonomian BBM untuk jenis premium bisa lebih rendah atau sama dari harga jual saat ini yang sebesar Rp 8500/liter.

Bambang meminta kepada semua pihak untuk bersabar. Pemerintah masih mempertimbangkan opsi terbaik. "Tunggu saja," ujarnya.

Berbeda dengan Bambang, Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil lebih sedikit terbuka terkait penerapan subsidi tetap.  "Opsinya solar yang disubsidi tetap, kemudian bensin dilepaskan dan bukan menjadi barang yang disubsidi," kata Sofyan, Kamis (18/12) sore.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement