Kamis 18 Dec 2014 21:16 WIB

Tahun Depan, Rupiah Diprediksi di Level Rp 11.900

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Rupiah
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Rupiah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rupiah diprediksi berada di level Rp 11.900 terhadap dolar AS pada 2015. Menguatnya rupiah dipicu oleh peningkatan pembangunan infrastruktur sebagai dampak pengalihan subsidi bahan bakar minyak (BBM).

Ekonom Standard Chartered Bank, Eric Sugandi, mengatakan, pembangunan infrastuktur membuat roda pemerintahan berjalan lebih efisien yang juga berdampak pada fundamental ekonomi membaik. Di samping itu, 2015 The Fed sudah menaikkan suku bunga.

"Penguatan terjadi paling cepat di kuartal IV, ketika The Fed sudah menaikkan suku bunga. Biasanya kita sudah panik dulu sebelum sesuatu terjadi, market akan bereaksi, tapi ketika tapering terjadi yang terjadi antiklimaks. Cadangan devisa kita membaik, kita lihat di kuartal IV 2015 itu harusnya market bisa lebih rasional melihat," kata Eric dalam acara Economic Review 2014 dan Outlook 2015, di Jakarta, Rabu (17/12).

Eric mengatakan biasanya dampak rupiah ke inflasi akan terefleksi sampai sebulan kedepan dimana setiap kenaikan depresiasi rupiah bisa satu persen. "Sebulan ke depan itu akan terefleksi di inflasinya, tergantung angkanya," imbuhnya.

Dia memprediksi antara 0,07 persen setiap kenaikan depresiasi rupiah bisa mencapai 1 persen. Oleh sebab itu, dia memprediksi inflasi sampai akhir tahun antara 7,5 persen sampai 8 persen.

Untuk saat ini, menurutnya yang bisa dilakukan BI untuk menyikapi rupiah adalah dengan intervensi pasar dengan menjual dolar yang dimiliki untuk mengembalikan kepercayaan pasar agar tidak terus menerus panik. Dia juga melihat bisa saja BI menaikkan suku bunga tapi kerugiannya akan lebih besar ketimbang keuntungannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement