REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa waktu lalu, pemerintah telah mengurangi subsidi bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar.
Wakil Presiden Jusuf Kalla pun kembali menegaskan langkah ini tepat dilakukan khususnya terhadap para nelayan Indonesia.
Menurutnya, jika pemerintah menambah subsidi BBM jenis solar, maka produksi ikan para nelayan pun justru akan berkurang.
"Semakin tinggi kita subsidi nelayan solar, produksi turun," kata JK saat Pembukaan Musrenbangnas RPJMN 2015-2019, di Hotel Bidakara Jakarta, Kamis (18/12).
JK mengatakan, para nelayan justru akan semakin tertarik untuk menjual BBM jenis solar daripada menangkap ikan jika subsidi tak dikurangi. "Dia banyak jual solar karena lebih untung jual solar daripada cari ikan," jelasnya.
Setelah pemerintah mengurangi anggaran subsidi BBM yang berimbas pada naiknya harga BBM baik jenis premium dan solar, JK pun berharap penghasilan para nelayan justru akan semakin meningkat.
Selain itu, JK mengatakan langkah pemerintah untuk membuat jera para nelayan asing ilegal di perairan Indonesia dengan menembak dan menenggelamkan kapal juga beresiko. "Tentang nembak kapal, itu yang nembak bukan Bu Susi tapi AL, tentu semua tindakan tidak ada yang punya resiko," katanya.
Kendati demikian, kesempatan ini seharusnya digunakan oleh para nelayan untuk semakin menggerakkan kapalnya.
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu pemerintah telah menaikkan harga BBM bersubsidi jenis premium dan solar sebesar Rp 2 ribu. Harga premium pun menjadi Rp 8.500 per liter dan harga solar menjadi Rp 7.500 per liter.