REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina telah menyetujui pembangunan bandara ketiga yang diletakan di ibukota Beijing, Rabu (17/12). Bandara tersebut dibangun untuk mengurangi kemacetan dan penundaan akomodasi.
Bandara baru ini akan berlokasi di 46 km bagian selatan pusat kota. Dikutip China Daily, pembangunan membutuhkan waktu lima tahun. Jika telah selesai, bandara akan mampu melayani 72 juta penumpang per tahun.
Hal ini membuat beban Bandara Internasional Ibu Kota Beijing yang terletak di timur laut kota berkurang. Bandara Internasional Ibu Kota Beijing adalah bandara tersibuk kedua di dunia yang melayani lebih dari 83 juta penumpang per tahun.
Bandara kedua, Nanyuan sebelumnya adalah landasan udara militer sehingga kapasitasnya terbatas. Badan perencanaan negara Komisi Reformasi dan Perkembangan Nasional telah menyediakan dana 13 milyar dolar AS untuk konstruksi bandara.
Bandara didesain oleh Netherlands Airport Consultants B.V dengan luas 700 ribu meter persegi untuk terminal utama. Kapasitas kargo akan mampu memproses 2 juta ton barang per tahunnya. Bandara akan dihubungkan dengan kereta sejauh 66 km dalam waktu 30 menit.
Cina adalah negara kedua paling cepat perkembangan pasar penerbangannya di dunia. Namun, jadwal penerbangan yang padat dan kontrol kentat oleh militer menyebabkannya jadi negara paling buruk dalam penundaan jadwal penerbangan.