Selasa 16 Dec 2014 19:01 WIB

Ini Tiga Resep Jokowi Hadapi MEA

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Presiden Joko Widodo
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Presiden Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -  Indonesia tidak perlu takut menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015. Pemerintah bahkan optimistis Indonesia bisa menjadi pelaku, bukan sekadar menjadi pasar. Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pun memiliki tiga resep jitu agar Indonesia siap menghadapi pasar bebas ASEAN.

Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri, I Gusti Agung Wesaka Puja menyampaikan, ada tiga hal utama yang disampaikan Jokowi saat menghadiri KTT ke-24  ASEAN di Myanmar, November lalu.

Pertama, jelas dia, yakni dengan mempercepat pembangunan infrastruktur dan konektivitas di negara ASEAN, antar negara ASEAN, dan dengan negara mitra. Percepatan pembangunan infrastruktur ini dilakukan sesuai koridor Masterplan on ASEAN Connectivity (MPAC).

Langkah kedua adalah dengan melakukan kerjasama investasi, industri, dan manufaktur yang lebih erat di antara negara-negara anggota ASEAN.

Sedangkan yang ketiga dengan meningkatkan perdagangan intra negara ASEAN yang saat ini masih rendah atau baru mencapai 24,2 persen.

“Indonesia berharap dalam lima tahun ke depan nilai perdagangan intra ASEAN setidaknya bisa mencapai 35 sampai 40 persen," kata I Gusti seperti rilis yang diterima Republika, Selasa (16/12).

I Gusti mengatakan MEA tidak harus menjadi kekhawatiran. Justru ini menjadi peluang untuk memperluas pasar Indonesia di kawasan Asia Tenggara. Pasar Indonesia mencapai 250 juta orang, tetapi pasar ASEAN itu mencapai 625 juta orang.

Jadi, Indonesia punya kesempatan untuk memasuki pasar lain yang lebih luas, sebesar 275 juta.  "Karena itu, Presiden Joko Widodo berharap Indonesia dapat terlebih dulu menyerbu pasar-pasar di negara-negara ASEAN lain. Dengan begitu, kestabilan ekonomi dalam negeri bisa tetap terjaga. Selain itu, Indonesia juga perlu menjadi bagian penting dari rantai produksi regional maupun global," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement