Senin 15 Dec 2014 02:34 WIB

Oman Air Resmi Beroperasi di Indonesia

Rep: C05/ Red: Indira Rezkisari
Oman Air
Foto: wikimedia
Oman Air

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG - Maskapai Oman Air resmi beroperasi di Indonesia, Ahad (14/12). Maskapai dengan nomor penerbangan WY 847 ini melayani penerbangan langsung ke Oman  dengan rute Cengkareng (CGK) - Muscat (MCT) dan sebaliknya.

Beroperasinya maskapai Oman Air ditandai dengan mendaratnya pesawat Airbus tipe 330-300 di Terminal 2 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, pukul 13.50 WIB setelah terbang dari Muscat Internasional Airport.

Pesawat itu memiliki kapasitas 24 kursi kelas bisnis dan 265 kursi kelas ekonomi. Sementara penerbangannya dijadwalkan sebanyak tiga kali seminggu di bulan Desember 2014 dan nantinya menjadi empat kali seminggu di bulan Januari 2015.

Yudis Tiawan, Manajer Humas dan Protokoler Kantor Cabang Utama Bandara Internasional Soekarno-Hatta menyampaikan bahwa kehadiran Oman Air tidak menganggu kepadatan di bandara karena telah melalui tahapan prosedur perizinan yang ada di Indonesia. "Jadwal kedatangan yang digunakan Oman Air masih dapat ditangani seperti penerbangan internasional di Bandara Soekarno Hatta yang lain," ujar dia, Ahad (15/12).

Yudis menambahkan, dengan beroperasinya Oman Air, maka jumlah maskapai asing yang beroperasi di Bandara Soekarno Hatta menjadi 39 maskapai. "Bagi penumpang yang hendak menggunakan jasa pesawat Oman Air dapat melakukan check in di konter 99 sampai dengan 103 Terminal 2D," katanya.

Yudis juga menyampaikan,  bahwa kehadiran Oman Air di Indonesia ini juga bukan rute yang pertama di Asia Tenggara. Maskapai tersebut sudah terlebih dahulu beroperasi di Malaysia dan Thailand.

"Kita optimistis dengan masuknya Oman Air ke Indonesia akan berpengaruh positif bagi perekonomian nasional, khususnya sektor pariwisata," jelasnya. Namun Yudis tidak menepis bahwa dengan adanya maskapai baru yang beroperasi, makan juga ada tantangan baru bagi bandara ke-8 tersibuk di Dunia itu.

Karenanya, ketika Oman Air mendapat izin operasi dari Dirjen Perhubungan Udara, PT Angkasa Pura (AP) II harus memaksimalkan bandara.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement