REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) bertekad memperbesar ekonomi syariah di Indonesia. Dengan penduduk mayoritas muslim terbesar di dunia potensi ekonomi syariah di Indonesia sangat prospektif.
Ketua Presidium ICMI Sugiharto mengatakan, ekonomi syariah tidak hanya untuk sektor perbankan dan keuangan. Tapi juga termasuk produk-produk halal, makanan dan minuman halal, hotel syariah, dan sebagainya.
Dia menuturkan, pertumbuhan bank syariah dua kali lipat dari bank konvensional. Apabila per tahun bank konvensional 20 persen, bank syariah bisa mencapai 47 persen.
Menurut Sugiharto, dari spektrum aset, bank syariah memang masih jauh apabila dibandingkan bank konvensional. Bank syariah hanya lima persen dari kue nasional untuk perbankan. ''Perlu ditingkatkan,'' kata dia, Rabu (12/12).
Dia merasa setelah 24 tahun ICMI berdiri hal tersebut perlu ditingkatkan lagi. Alasannya, lima persen untuk sektor perbankan masih terlalu kecil. Apalagi bila dibandingkan dengan Malaysia, Iraq, dan Arab Saudi.