REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Menteri Keuangan (Menkeu), Bambang P.S Brodjonegoro mengatakan untuk menaikkan pertumbuhan ekonomi di tahun 2015, pemerintah akan berfokus pada menciptakan stimulus fiskal yang optimal.
Stimulus tersebut berasal dari realokasi subsidi BBM, penerimaan pajak dan penghematan belanja barang. "2015, berfokus menciptakan stimulus fiskal yang seoptimal mungkin," ujarnya di Jakarta, Kamis (11/12).
Menurutnya, dengan adanya stimulus fiskal, target 2014 yang berada di APBN 2015 sebesar 5,4 persen masih bisa diupayakan. "Hal itu dilakukan untuk menjaga pertumbuhan," katanya.
Selain itu, ia menuturkan peningkatan inflasi diperkirakan hingga akhir tahun 2014 bisa dibawah 8 persen. Serta, kembali ke tingkat normal yaitu 4,1 persen di tahun 2015 berdasarkan sesuai sasaran pemerintah.
Bambang menambahkan tantangan terbesar di tahun 2015 adalah mengenai tingkat kemiskinan yang masih tinggi sebesar 11 persen. Serta, pengangguran terbuka yang mencapai 6 persen. Oleh karena itu, pertumbuhan masih dibutuhkan dengan skala tinggi.
Dirinya menambahkan, sistem perbankan masih relatif sehat dan kuat. Akan tetapi, tantangan bagi perbankan adalah menyangkut kredit perbankan.
Ia menuturkan, pada 2015 perekonomian dunia secara umum akan terlihat baik. Serta di sektor perdagangan nasional akan sedikit membaik. “Investasi langsung bersifat portopolio diharapkan membaik,” ungkapnya.