REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Emirsyah Satar resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia. Namun Emir berpesan agar dirut baru melanjutkan estafet "quantum lead" yang telah dibuat hingga tahun 2025.
"Kita susah buat quantum lead hingga 2025. Estafet. Kita lihat selanjutnya," ujarnya kepada awak media, Kamis (11/12). Selain itu, dirut baru Garuda harus mampu mengembangkan rencana ekspansi Garuda di pasar domestik.
"Tapi dengan armada yang baru, itu pendanaan sudah fix, jadi tidak perlu pendanaan. Sudah cukup. Tinggal eksekusi saja," jelasnya.
Tentang siapa penggantinya, Emirsyah enggan berkomentar. Dia meminta agar semua pihak menunggu hasil RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) yang akan dilaksanakan besok, Jumat (12/12).