REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyatakan tidak ada wilayah perikanan di Indonesia yang sebaik dan sepotensial wilayah Maluku. "Ambon yang cantik, Ambon yang damai serta sebagai daerah zonasi wilayah tangkap, tidak ada wilayah perikanan sebaik dan sepotensial daerah ini," kata Menteri Susi Pudjiastuti di Ambon, Kamis.
Pujian Menteri Kelautan dan Perikanan Kabinet Kerja ini disampaikan dalam acara peresmian Kantor Pengadilan Perikanan pada PN Ambon, Sorong dan Manokwari oleh Ketua Mahkamah Agung RI DR Ali Hatta di PN Ambon. Menurut Susi Pudjiastuti, sudah saatnya kita menjadi tuan rumah atas wilayah sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di dalamnya. "Saya menginginkan perikanan tangkap itu harus dikuasai para pemain pribumi yang lokal dan kapal penangkapnya juga harus dibuat secara lokal untuk menghidupkan galangan-galangan yang ada," ujar Susi Pudjiastuti.
Menteri menyatakan keyakainnya ketika Indonesia di jaman dahulu berjaya dan Sulawesi itu sangat terkenal dengan kapa yang dibuatnya sendiri. "Kalau teknologi perlu didatangkan, kita punya uang untuk memprosesnya daripada laut kita dikuras habis dan dibawa pergi karena kerugian negara dari pencurian laut Indonesia mencapai Rp300 triliun dan sepuluh tahun capai Rp3.000 triliun," tandasnya.
Jumlah kerugian negara ini hampir mencukupi untuk membayar hutang-hutang negara. Untuk itu, lewat keberadaan pengadilan perikanan diharapkan ada upaya penegakkan hukum demi kedaulatan bangsa dan hukum tidak boleh ada nilainya. "Hukum tidak boleh dikasih harga dan antara kedaulatan beserta hukum harus berjalan bersama dan di atas segalanya," kata Susi Pudjiastuti